Sebenernya mau cerita lagi in-English, but you know,what ay wanna tell u now is about Bollywood's Film, so i think it will be little weird, because i still learn about both of them :)
Jadi, kapan hari waktu lagi sibuk-sibuknya nyelesain tugas Desain Taman rumah tinggal, ada temen yang ngasih softcopy film,si Rini,hehe.. bukan Si Rini judulnya :p ni film bollywood, judulnya Taare Zameen Par..
Film ini berhasil belokin sedikit cita-cita kecil ay.. hehe dari dulu ngimpi jadi ibu guru taman kanak kanak :P setelah nonton film ini, yaa masih pengen jadi bu guru..tp gak di taman kanak kanak juga gak papa, bukan di mana tempatnya kan ya, yang penting bagaimana kita bisa berbagi apa yang kita ketahui dan itu bermanfaat.... tapi hati ini udah tergerak, ya ke sekolah luar biasa... :) sejauh ini belum bilang sapa,rencananya mau cari dukungan haha.. emang sih, ini cuman cita cita kecil, tp kalo terkabul ya Alhamdulillah ya Alloh :)
Taare Zameen Par-- udah ay tonton lebih dari 3 kali dan teteup memproduksi 3 ember air mata,,haha so hiperbola :P
Ini film sedih kalo kita bisa liat seperti apa beratnya seorang anak buat ngebuktiin kalo dia juga ingin diterima dalam keluarga "tolong izinkan aku tetap di rumah dan sayangi aku ma,pa, sekalipun aku tak bisa mendapat tempat pertama di kelas, dan jangan kirim aku ke sekolah yang jauh dari rumah hanya karena 2 tahun di kelas 3 aku tak juga bisa membaca" huhuhu.. kurang lebih si anak bilang gitu.... But, ay always love movie like this :)
perasaan sedih, kecewa, marah jadi satu, tapi kita juga menikmati setiap detik perjuangan yang ada, dan memang begitulah pada kenyataannya, kita bisa menangis dan bersedu sedan, tapi kita menjalani dan sesekali membuat semua terpukau dengan cara kita melaluinya :)
Ya, film by Amir Khan.. bisa ngebuktiin gk semua film india tuh lari-lari keliling taman sembunyi-sembunyian di balik pohon,haha apal banget dah dari es-de sering nonton.. :P
seperti biasa, film bagus juga didukung sama soundtrack yang oke punya.. lagu sedih ini sampe ay apalin liriknya :') jadi backsound waktu Ishaan Awasti (anak kecil-pemeran utama) nganterin keluarganya ke depan pagar asrama,,duuh gak nahan ya Alloh :(
Sambil dengerin lagunya, sambil liat filmnya juga,jd lirik ini ay lengkapin sama artinya juga :)
Maa Lyrics
Main Kabhi Batlata Nahin
(aku tidak pernah berkata padamu)
Par Andhere Se Darta Hoon Main Maa
(betapa takutnya aku pada gelap)
Yun To Main,Dikhlata Nahin
(aku tidak pernah berkata padamu)
Teri Parwaah Karta Hoon Main Maa
(betapa perhatiannya aku padamu)
Tujhe Sab Hain Pata, Hain Na Maa
(tetapi kamu tahu kan, Ma?)
Tujhe Sab Hain Pata,,Meri Maa
(kamu tahu semuanya,,Mamaku)
Bheed Mein Yun Na Chodo Mujhe
(jangan biarkan aku sendiri di keramaian ini)
Ghar Laut Ke Bhi Aa Naa Paoon Maa
(Aku akan kehilangan jalan pulang)
Bhej Na Itna Door Mujkko Tu
(jangan kirim aku ke tempat yang jauh dari rumah)
Yaad Bhi Tujhko Aa Naa Paoon Maa
(dimana kamu bahkan tidak akan ingat aku)
Kya Itna Bura Hoon Main Maa
(apakah aku begitu buruknya, Ma?)
Kya Itna Bura Meri Maa..
(apakah aku begitu buruk? Mamaku..)
Jab Bhi Kabhi Papa Mujhe
(jika sekali waktu, Papa mengayunku)
Jo Zor Se Jhoola Jhulate Hain Maa
(terlalu tinggi di udara)
Meri Nazar Dhoondhe Tujhe..
(mataku mencarimu..)
Sochu Yahi Tu Aa Ke Thaamegi Maa
(berharap kamu datang dan menangkapku)
Unse Main Yeh Kehta Nahin
(aku tidak berkata padanya)
Par Main Seham Jaata Hoon Maa
(tetapi aku menjadi amat ketakutan)
Chehre Pe Aana Deta Nahin
(aku tidak membiarkan itu muncul)
Dil Hi Dil Mein Ghabraata Hoon Maa
(tetapi hatiku tenggelam)
Tujhe Sab Hai Pata Hai Naa Maa
(kamu tahu semuanya kan, Ma?)
Tujhe Sab Hai Pata.. Meri Maa
(kamu tahu semuanya.. Mamaku)
Main Kabhi Batlata Nahin
(aku tidak pernah berkata padamu)
Par Andhere Se Darta Hoon Main Maa
(betapa takutnya aku pada gelap)
Yun To Main,Dikhlata Nahin
(aku tidak pernah berkata padamu)
Teri Parwaah Karta Hoon Main Maa
(betapa perhatiannya aku padamu)
Tujhe Sab Hain Pata, Hain Na Maa
(tetapi kamu tahu kan, Ma?)
Tujhe Sab Hain Pata,,Meri Maa
(kamu tahu semuanya,,Mamaku)
Menurut Ay, Film ini bicara bahwa :
jangan menilai anak dari nilai rapornya
jangan menuntut anak untuk suatu pencapaian yang besar karena orang dewasa pun enggan diperlakukan demikian
kasihi dan maklumi anak selayaknya perasaan polosnya yg meminta perhatian kita,
karena bila ia telah dewasa dan bahkan lupa akan kita, saat-saat seperti inilah yang akan kita rindukan,saat mereka merengek-rengek "Yah, besok ke akuarium ya..boleh ya Yah"
atau saat mereka berlari kesana kemari agar kita mengejar dengan sabar dan memasang dasi kecil mereka, jika besar nanti mereka bisa sendiri,maka mereka berlarian saat ini..
bukan uang atau benda yang harus kita cemaskan, mereka mencari perhatian "Sudah, semua akan baik-baik saja, Ibu percaya kamu yang terhebat" atau "Papa di sini sayang, gelap, serangga atau apa pun itu tidak akan mendekatimu, Papa akan menjagamu" sederhana,bukan?
Ya, orang tua paling mengerti apa yang terbaik untuk anaknya, maka mari menengok banyak cara, bahwa ada banyak solusi agar anak menjadi yang terbaik, dengan segala kekurangan dan kelebihan yang mereka miliki, merekalah bintang kecil yang sering menjadi penghubung pisahnya segelintir orang tua, mereka cuma wajah polos yang tak hentinya berulah tapi semua itu demi menyembunyikan ketakutan untuk jauh dari orang tua.. setiap anak unik dan berharga :)
bukan belajar menggurui, sebagai anak yang akan menjadi orang tua, saya belajar memahami :)